KUNCI SUKSES DALAM BERWIRAUSAHA
2.1 Kewirausahaan
Istilah
wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975
dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam
arti mereka yang memulai usaha baru., menanggung segala resiko, dan mendapatkan
keuntungan. Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa
inggris entrepreneur, yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai
kesempatan peluang bisnis. J. B. Say menggambarkan pengusaha sebagai orang
yang mampu memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah
ke tingkat produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih
banyak.
2.2 Etimologi
Kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah
perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang
atau pahlawan yang berbuat sesuatu.
A.
Kewirausahaan dari berbagai sudut
pandang
Terlepas dari berbagai
definisi kewirausahaan yang dikemukakan oleh para ahli, wirausaha dapat
dipandang dari berbagai sudut dan konteks, yaitu ahli ekonomi, manajemen,
pelaku bisnis, psikolog dan pemodal.
1) Pandangan Ahli Ekonomi
Menurut ahli ekonomi,
wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti
sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk
meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. Wirausaha juga merupakan
orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi dan perbaikan produksi
lainnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang
yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal dan
keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa.
2) Pandangan Ahli Manajemen
Wirausaha adalah
seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengkombinasikan sumber
daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan
produk, proses produksi, bisnis dan orgasisasi usaha baru Marzuki Usman.
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang
meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat dan
kemampuan memanfaatkan peluang usaha.
3) Pandangan Pelaku Bisnis
Menurut Scarborough dan Zimmerer , wirausaha
adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko dan
ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan
cara mengenali peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan
untuk memanfaatkan peluang tersebut. Menurut Dun Steinhoff dan John F. Burgess , pengusaha adalah orang yang
mengorganisasikan, mengelola dan berani menanggung resiko sebuah usaha atau
perusahaan. Sedang wirausaha adalah orang yang menanggung resiko keuangan,
material, dan sumber daya manusia, cara menciptakan konsep usaha yang baru atau
peluang dalam perusahaan yang sudah ada. Dalam konteks bisnis menurut Sri Edi Swasono , wirausaha adalah
pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah
pelopor dalam bisnis, innovator, penanggung resiko yang mempunyai visi ke depan
dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.
4)
Pandangan
Psikolog
Wirausaha adalah orang
memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan
serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan
orang lain.
5) Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang
yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk
menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan dan membuka lapangan kerja yang
disenangi masyarakat.
2.3 Sejarah kewirausahaan
Wirausaha
secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah
kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal
pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer,
di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai
dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.
Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau
manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika
Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan
tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya
krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
2.4 Proses kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali
dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik
yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan,
sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut
membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas,
keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar.
Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu,
seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan,
pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi
diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang.
Oleh karena itu, inovasi berkembang
menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.
2.5 Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan
Untuk dapat
mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan
juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha
adalah:
1)
Percaya diri
2)
Berorientasikan tugas dan hasil
3)
Pengambil risiko
4)
Kepemimpinan
5)
Keorisinilan
6)
Berorientasi ke masa depan
7)
Jujur dan tekun
Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
1)
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas,
optimisme.
2)
Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada
laba, memiliki
ketekunandan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik danmemiliki inisiatif.
3) Memiliki
kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
4) Bertingkah
laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran
dan kritik yang membangun.
5) Memiliki
inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
6) Memiliki
persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
Memiliki
keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
2.6 Faktor-faktor pemicu kewirausahaan
David
C. McClelland mengemukakan bahwa kewirausahaan
ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai dan status
keswirausahaan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor-faktor internal meliputi hak kepemilikan (property right),
kemampuan/kompetensi (ability/competency) dan insentif, sedangkan
faktor eksternal meliputi lingkungan (environment).
2.7 Faktor
penyebab kesuksesan dalam berwirausaha
Kesuksesan
seorang wirausaha ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
1)
Kemampuan dan kemauan
2)
Tekad yang kuat dan kerja keras
3) Mengenal peluang yang ada dan berusaha
meraihnya ketika ada
kesempatan
A) Faktor kesuksesan dalam berwirausaha dari segi
manajemen
Adapun faktor kesuksesan dalam berwirausaha dari segi manajemen, antara
lain :
1) Manajemen
Strategi
yang
terdiri dari :
1) Konsep
perencanaan
2) Pengorganisasian
3) Kepemimpinan
4) Pengawasan
5) Pengambilan
keputusan
2) Manajemen
sumber daya manusia yang terdiri dari :
1)
kejujuran,
2) kepercayaan,
3) motivasi,
4) disiplin dan
kerja keras, dan
5) keahlian.
3) Manajemen
pemasaran yang terdiri dari :
1)
Kemampuan menjaring konsumen atau promosi
2)
Pemilihan tempat usaha yang strategis
4) Manajemen keuangan yang terdiri
dari:
1)
Modal awal dalam berwirausaha
B.
Fungsi Manajemen
Terlepas dari faktor penyebab kesuksesan dalam
berwirausaha dari segi manajemen diatas, manajemen memiliki fungsi antara lain
;
1) Perencanaan
Mas’ud mengatakan bahwa, perencanaan ialah tugas manajer
yang dimulai dengan menetapkan tujuan dan kemudian mengatur strategi,
kebijakan, dan metode untuk mencapainya. Dengam perencanaan manajer menetapkan
tindakan, cara, waktu, dan pelaksanaan. Perencanaan membantu perusahaan untuk
meningkatkan posisi kompetitif perusahaan.
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian ialah fungsi manajer untuk menyusun
sumber daya manusia dan sumber daya materi untuk melaksanakan perencanaan
perencanaan yang dibuatnya. Tujuan pengorganisasian adalah untuk mengkoordinir
upaya semua bagian perusahaan pengorganisasian menyusun struktur orang yang
terlibat dalam perusahaan, jabatan, bagian dan aktivitas.
3) Pengarahan
Pengarahan merupakan langkah-langkah yang menentukan
dan mengarahkan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan semua pegawai. Dengan
demikian pengarahan dapat didefinisikan sebagai usaha-usaha untuk menggerakkan
semua anggota dalam suatu organisasi atau pegawai perusahaan, untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang akan direalisasikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
4) Pengawasan
Sukirno mengatakan
bahwa pengawasan merupakan sebuah proses evaluasi prestasi organisasi dan
mengambil tindakan-tindakan koreksi jika perlu, dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan. Pengawasan berarti mengevaluasi suatu kegiatan bisnis yang telah
berjalan dibandingkan dengan rencana kegiatan bisnis tersebut.
2.8
Faktor penyebab kegagalan dalam berwirausaha
Zimmerer
mengemukakan beberapa
faktor yang menyebabkan seorang wirausaha gagal dalam menjalankan usaha nya,
yaitu :
1)
Tidak kompeten dalam hal manajerial
2)
Kurang berpengalaman
3)
Kurang dapat mengendalikan keuangan
4)
Gagal dalam perencanan
5)
Lokasi yang kurang memadai
6)
Kurangnya pengawan peralatan
7)
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
8)
Kemampuan dalam melakukan
peralihan/transisi kewirausahaan.
2.9 Langkah
menuju keberhasilan berwirausaha
Untuk menjadi wirausaha
yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi bisnis yang jelas serta
kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko, baik waktu maupun uang. Apabila
ada kesiapan dalam menghadapi resiko, langkah berikutnya adalah membuat
perencanaan usaha, mengorganisasikan dan menjalankannya.