Anda Kecanduan Game Online? Kenali Ciri-cirinya!
Komputer dan game adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan anak-anak masa kini. Bagi kebanyakan anak
remaja, bermain game di komputer, konsol, atau perangkat genggam adalah
salah satu kegiatan rutin yang mereka lakukan setiap hari. Sebenarnya
tak masalah selama masih dalam batas wajar, bagaimanapun mereka hidup
dan berkembang di jaman serba teknologi.
Game-game beraliran Massively Multiplayer Online Role-Playing
Game (MMORPG) seperti “World of Warcraft” nyatanya berhasil menarik
jutaan pemain setiap harinya. Umumnya pemain menikmati hobi mereka ini
sampai rela berjam-jam ngegame. Banyak pula yang mengaku tidak bisa berhenti bermain.
Namun bagaimana jika sudah sampai mengganggu aktivitas lain, misal sudah tidak peduli dengan kehidupan di luar, nilai sekolah jeblok, tidak mau
lagi beraktivitas di kegiatan ekskul, menarik diri dari dunia luar atau
sering terpaku berlama-lama ngegame di depan komputer / gadget
elektronik lainnya? Besar kemungkinan anak sudah kecanduan game.
Kecanduan game memang tidak termasuk
dalam klasifikasi diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang
biasa disebut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
(DSM). Meskipun demikian, banyak pakar kesehatan mental mengatakan bahwa
bermain video game hampir sama dengan bermain judi dalam hal proses
kecanduannya.
Lalu mengapa bisa kecanduan?
Ketahuilah bahwa di game multiplayer online, para pemain bisa berperilaku sangat kontras dengan kepribadian mereka sehari-hari. Di sini, seorang anak pasif bisa menjadi agresif, anak yang sulit mendapat teman tiba-tiba mampu berteman atau memimpin pasukan.
Mereka bahkan bisa melampiaskan
kebrutalan mereka di dunia maya tanpa konsekuensi yang nyata. Jangan
heran jika ada anak yang kesulitan berteman di dunia nyata ternyata sangat mudah bergaul dan mendapatkan teman di dunia maya karena di sini mereka bisa berinteraksi tanpa harus bertatap muka.
Menurut para dokter yang meneliti kecanduan video game, alasan seseorang bisa ketagihan bermain game adalah karena game tersebut sengaja dirancang agar pemainnya semakin sering bermain game.
1. Pemain butuh menghabiskan banyak waktu dan energi untuk
menciptakan sebuah karakter dan persona virtual mereka. Game tersebut
memang dirancang agar mereka ‘menginvestasikan’ banyak waktu dan usaha
untuk memperluas karakter dan kemampuan mereka.
2. Belum lagi pemain difokuskan untuk mendapatkan senjata baru atau
score yang tinggi, ini akan membuat pemain enggan berhenti bermain
sebelum mereka memenuhi target mereka. Tentu saja, begitu target
tercapai, selalu ada target yang lebih besar berikutnya, dan berikutnya.
3. Game multiplayer online memang dirancang untuk interaktif
agar pemain bekerja sama untuk mencapai tugas tertentu. Karena itu
pemain merasa tidak dapat meninggalkan permainan sebelum memenuhi kewajiban untuk tim mereka.
4. Daya tarik lainnya dari game tersebut adalah aspek sosial. Di dunia game online tersebut mereka bisa menjadi
siapa saja sesuai yang mereka inginkan, dan relatif mudah untuk
meningkatkan karakter. Masalahnya adalah mereka kesulitan belajar
bersosialisasi di dunia nyata, khususnya buat mereka yang memang
kesulitan berteman.
5. Candu lainnya yang menarik adalah game ini bisa dijadikan
sebagai pelarian dari masalah-masalah di dunia nyata. Tentu saja hal
ini merupakan pengaruh negatif karena lebih banyak menghabiskan waktu
bermain game ketimbang menyelesaikan masalah yang dihadapi.
***
Berikut adalah beberapa gejala kecanduan game. Jika gejala di bawah ini ternyata banyak yang menimpa anak Anda, maka waspadalah..
- anak lebih banyak menghabiskan waktu bermain game pada jam-jam di luar sekolah
- tertidur di sekolah
- sering melalaikan tugas
- nilai di sekolah jeblok
- berbohong soal berapa lama waktu yang sudah dihabiskan untuk ngegame
- lebih memilih bermain game daripada bermain dengan teman
- menjauhkan diri dari kelompok sosialnya (klub atau kegiatan ekskul)
- merasa cemas dan mudah marah jika tidak ngegame
- tertidur di sekolah
- sering melalaikan tugas
- nilai di sekolah jeblok
- berbohong soal berapa lama waktu yang sudah dihabiskan untuk ngegame
- lebih memilih bermain game daripada bermain dengan teman
- menjauhkan diri dari kelompok sosialnya (klub atau kegiatan ekskul)
- merasa cemas dan mudah marah jika tidak ngegame
Sementara gejala-gejala fisik yang bisa menimpa seseorang yang kecanduan game antara lain:
- Carpal tunnel syndrome (gangguan di pergelangan tangan karena saraf tertekan, misalnya jari-jari tangan menjadi kaku)
- mengalami gangguan tidur
- sakit punggung atau nyeri leher
- sakit kepala
- mata kering
- malas makan / makan tidak teratur
- mengabaikan kebersihan pribadi (misal: malas mandi)
- Carpal tunnel syndrome (gangguan di pergelangan tangan karena saraf tertekan, misalnya jari-jari tangan menjadi kaku)
- mengalami gangguan tidur
- sakit punggung atau nyeri leher
- sakit kepala
- mata kering
- malas makan / makan tidak teratur
- mengabaikan kebersihan pribadi (misal: malas mandi)
Sumber: dirangkum dari berbagai sumber
[dew / Internet Sehat]