Tugas Mulia Generasi Muda
Tauran antar
pelajar, remaja terjerat narkoba, merokok dan pergaulan bebas merupakan
segelintir masalah remaja saat ini, bahkan berdasarkan faktanya, hasil
survey komnas perlindungan anak, di 33 profinsi di tahu 2008 tentang
remaja, remaja SMP tidak perawan 62,7 %, dan remaja yang pernah aborsi mencapai 21,2%.
Data PKBI (Perkumpulan keluarga Berencana) Indonesia tahun 2006 menunjukan remaja yang mengaku
pernah melakukan hubungan seks pranikah adalah remaja usia 13 hingga 18
tahun .60 % diantaranya mengaku tidak menggunakan alat kontrasepsi dan
mengaku melakukannya dirumah sendiri. Ada pun hasil penelitian dari
University Of Bristol dan Dartmouth Medical school. Penelitian tersebut
membuktikan, ramaja merokok karena meniru apa yang mereka lihat di layar lebar.
Jika kita berkaca pada generaasi pendahulu kita, maka akan terlihat perbedaan besar. Misalnya saja Ali bin Abi Tholib yang meski masih muda sanggup mengorbankan dirinya demi menolong Rasul dari kejaran kaum Quraisy. Ada juga Usman bin Zaid yang diangkat Oleh Nabi sebagai komandan untuk memimpin pasukan kaum muslimin membebaskan wilayah Syam, yang saat itu merupakan bagian dari kerajaan Romawi, meski baru 18 tahun. Ada pula Abdullan ibn Umar yang tak
kalah hebat jiwa dan semangat juangnya padahal usianya baru 13 tahun.
Lalu Muazd bin Afra sekitar umur 9 tahun membunuh Abu Jahal orang
memusuhi Nabi. Imam Syafi’I yang berusia
9 tahun sudah hapal Al Qur’an. Lalu bagaimana dengan kita? Untuk
menghapal Al Qur’an saja kemalasan sudah terasa, karena melihat tebalnya
Al Qur’an. Bagaimana kita bisa menyelesaikan tugas besar yang ada dihadapan kita???
Sobat, Tugas kita sebagai seorang muslim bukanlah hura-hura, bersenang- senang yang hanya membuang waktu kita atau sekedar mengerjakan tugas yang diberikan
oleh Bapak/ Ibu Guru . Sebelum kita mengetahui tugas kita hendaknya
kita memulainya dengan berfikir. Ketika manusia sudah mencapai kondisi
aqil baligh, dimana kemampuan berfikir (akal) sudah sempurna, dengan
demikian kita akan terdorong untuk memikirkan fakta yang ada didepannya. Sehingga akan terjawab pula pertanyaan mengenai tugas kita sebagai seorang muslim.
Melihat fakta remaja saat ini
dengan generasi pendahulunya sangat jauh berbeda. Fakta remaja saat ini
adalah masalah remaja. Sebagai seorang muslim harusnya kita memiliki
solusi mengenai semua masalah. Untuk lebih memahami bagaimana solusi
dari segala masalah remaja, marilah kita tamasya berfikir untuk
mengarungi masalah-masalah yang ada.
Suatu kebaikan pastinya solusi yang dipilih adalah solusi yang baik pula. Lalu bagaimanakah solusi untuk menuntaskan masalah-masalah ini ???? mungkin kita pernah menyaksikan demonstrasi yang dilakukan
masyarakat ataupun mahasiswa karena kurang setuju atau menolak
kebijakan pemerintah imbasnya adalah keinginan mereka untuk menurunkan
kepala Negara karena dinilai kurang baik dalam memimpin. Selanjutnya
hal yang dilakukan sebagai solusi adalah dengan mengganti kepala Negara dengan harapan kepala negara yang baru akan lebih baik dari kepala Negara yang sebelumnya.
Namun apakah faktanya demikian?, Pada saat seorang presiden berkampanye semua warga seolah terhipnotis oleh kata-kata yang keluar dari mulutnya, menenai kebijakan yang akan di ambilnya, jika kelak ia menjadi seorang presiden. Namun, hal yang di
harapkan oleh masyarakat kurang terpenuhi, bahkan tidak terpenuhi,
misalnya saja saat ini masih ada kemiskinan, pengangguran dan masalah
lainnya.
Sobat,
sedang seorang Khalifah (kepala Negara Islam) bernama umar bin abdul
Azis sang legenda terhormat teladan, para pemimpinnya saja masih
menyadari begitu beratnya tugas yang harus di pikulnya. Beliau pernah berkata pada istrinya dengan suara lirih:
“wahai Fatimah, sesungguhnya aku memikul beban umat Muhammad dari yang hitam sampai yang merah dan saya memikirkan persoalan orang-orang fakir, dan kelaparan, orang-orang yang sakit dan sia-sia, orang yang tidak sanggup berpakaian dan orang yang tersisihkan, yang teraniyaya dan terintimidasi, yang terasing dan yang di tawan, …
Sebagai pemimpin dia menjalankan tugasnya yang berat
itu dengan baik, masa pemerintahannya di kenal dengan masa keemasan
kemakmuran, keamana, keadilan, dalam sejarah pemerintahan islam, ini
berawal dari kesadaran total, dan konsentrasinya yang penuh terhadap amanah.
Sebagai remaja islam harusnya kita
memikirkan masalah umat. Keterpurukan umat saat ini, jelas terlihat.
Dari sebuah masalah, misalnya kemiskinan Kemiskinan bukanlah hal yang biasa
di negeri ini, kemiskinan dapat memunculkan masalah-masalah lain.
Keadaan miskin membuat seseorang tidak bisa menerima kenyataan
hidupnya, hinga akhirnya ia menjadi frustasi, bagaimanapun caranya,
meski itu haram, ia akan memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makan,
minum atau memiliki sesuatu dengan cara mencuri
Lalu apakah sebab dari timbulnya
kemiskinan itu, kemiskinan datang dari kurangnya perhatian pemerintah,
pada kesejahteraan masyarakat, padahal ketika islam tegak, kesejahteraan
harus menjadi hal yang terwujud
karena pemerintah bertanggung jawab atas masyarakatnya. Karena sistem
pemerintahannya bukan berasal dari Allah, lalu sistem apakah yang di jalankan pemerintahan saat ini.
Inilah sistem kapitalis demokrasi,
sistem islam berasal dari Allah sang pencipta, Allah menurunkan Al-Quran
sebagai pedoman, bagi kita dan adanya, Rosul sebagai pembawa risalah,
sedangkan sistem kapitalis adalah sistem buatan manusia karena, dibuat
berdasarkan keinginan manusia.
Pada hakikatnya manusia menginginkan kebebasan, tapi apakah kebebasan yang terdapat dalam sistem barat membuat manusia tertata kehidupannya menjadi baik? Kebebasan inilah yang berakibat pada kesengsaraan manusia. Karena aturan barat merupakan, aturan yang di
buat berdasarkan keinginan manusia sehingga wajar jika menimbulkan
perbedaan, perselisihan, dan pertentangan. Berbeda dengan islam,
peraturan islam berasal dari Allah SWT karena Allahlah yang mengetahui segala sesuatu sedangkan manusia bersifat lemah dan tidak mengetahui segala sesuatu.
Islam tak pernah mengajarkan manusia bebas dalam segala hal yang di inginkannya. Kebebasan manusia berada dalam daerah yang menguasainya, kebebasan itu bukanlah bebas yang sebebasnya tapi bebas yang yang tetap memperhatikan hukum syara.
Apakah kita akan berdiam diri ketika masih ada PR besar dalam kehidupan kita???
Masa remaja bukanlah masa
dimana kita harus menghabiskannya dengan kesenangan , namun masa remaja
adalah masa perjuangan. Jangan mrnghabiskan hidup kita hanya dengan
kesibukan yang tak pesti tujuannya. Tujuan seorang muslim adalah meraih ridho Allah. Tanpa Islam yang Kaffah akan ada hambatan bagi kita untuk meraih ridho Allah, karena ada sisi kehidupan kita yang yang kita jalani tanpa aturan Allah. penerapan Islam yang kaffah bukanlah untuk ditunggu, tapi untuk diperjuangkan karena Allah telah berfirman: “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri” (QS.Ar-Ra’du 11)
Jadi mulai saat ini marilah kita
perjuangkan Islam. Jadilah pengubah umat. Namun perjuangan ini tak bila
dilakukan sendiri, kita perlu bersatu,untuk itu marilah kita ajak
teman-teman kita untuk mengemban tugas mulia ini. kita mulai dengan ber
Amar Ma’ruf nahi munkar sebagaimana atas firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 104 “ dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru pada kebaikan ,menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang unkar merekalah orang-orang yang beruntung”.
Sobat, dengan begitu kita bersama akan berada dalam barisan yang sama
demi tegaknya syariah dan khilafah.Ingat masa depan umat ada ditangan
kita perjuangan ini bukanlah mimpi belaka karena inilah janji Allah. (QS.An Nur : 55) Nah sebagai generasi muda ayo perjuangkan islam. Karena inilah tugas kita, tugas mulia generasi muda!