• Wall
  • PELEPASAN SISWA/I PESAT
  • PENERIMAAN SISWA/I BARU

MENGHASILKAN LULUSAN YANG BERSIKAP

  • Siswa-Siswi sedang mengikuti upacara
  • Siswa sedang berdoa kepada Allah swt
  • Siswa-Siswi sedang membaca buku di perpustakaan
  • siswa-siswi sedang mengikuti sholat wajib di lapangan
  • siswa sedang membaca al-qur'an
  • Siswa sedang mendengarkan tausiah yang di sampaikan oleh guru
  • Siswa-Siswi sedang istigfar kepada Allah swt
  • SMA PESAT peduli terhadap fakir miskin & yatim piatu
  • Siswi sedang bersodaqoh
  • Siswa sedang mengambil air wudhu
  • Siswa-Siswi sedang membersikan kelas
  • Siswa-Siswi sedang hafalan tahfidz
  • Kegiatan belajar mengajar alat musik gitar
  • Perlombaan yang pernah di ikuti PESAT
  • Siswa berpakaian rapih
  • Siswi berpakaian rapih
  • PESAT berzikir bersama Arifin Ilham
  • PESAT berzikir bersama Yusuf Mansyur
gravatar

Sistem Pendidikan Islam

Dalam islam tujuan pendidikan Yakni, mencetak manusia yang berakal dan berpikir atas dasar Islam dan membentuk jiwa manusia dengan meletakkan seluruh kecende­rungannya atas dasar Islam. Ini bisa terwujud kalo peserta didik, akalnya dipenuhi oleh pengetahuan-pengetahuan Islam, en nggak cuma difokuskan kepada ilmu umum saja. Itu sebabnya, dalam sistem pendidikan Islam, negara akan memprioritaskan ilmu aga­ma ketimbang ilmu umum untuk dipelajari. Meski demikian, nggak berarti ilmu umum jadi “warga’ kelas dua”. Tapi berjalan beriringan.

Sistem pendidikan islam mendorong kaum muslimin untuk menjadi orang yang berilmu, karna islam menegaskan akan meninggikan derajat orang yang beriman dan yang berilmu. Allah Swt. berfirman (yang artinya): “…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Mujâdalah [58]: 11)

Khusus dalam bidang pendidikan nih, menurut Islam, sekolah diposisikan sebagai sarana pertama untuk mengenalkan Allah Swt., akidah Islam, dan sistem hukum Islam, serta mendidik siswa agar paham dan mengerti praktik sistem hukum Islam. Sebab, Islam bukan sekadar ajaran ritual, melainkan sistem hidup yang bersifat ideologis dan politis. Setelah itu, barulah sekolah ditempatkan sebagai wahana untuk menuntut ilmu, sains, dan teknologi untuk memperoleh manfaat dari hasil-hasil temuan dan produk akal manusia berupa industri dan sains.

Dengan demikian, tujuan pendidikan dalam Islam adalah membentuk manusia yang beriman, berilmu, dan tentu saja pandai menghiasi kehidupannya dengan amal shaleh.  Kalo sekarang? Kapitalisme menggerus kepribadian kita: akhlak yang rusak, termasuk kualitas penguasaan ilmu pengetahuannya yang kurang bagus. Jadi, kalo masih banyak pelajar yang nggak lulus UN, tentu kesalahan bukan cuma pada pelajar tersebut, tapi ideologi yang mengatur kehidupan ini yang wajib disalahkan. Itu sebabnya, mending “buang” aja Kapitalisme, ganti dengan syariat Islam.

Kalo pengen seperti di masa kejayaan Islam, saat Khilafah Islamiyah masih berdiri, mari kita perjuangkan tegaknya ‘rumah’ milik kita itu. Yuk, kampanyekan penerapan Islam sebagai ideologi negara. Tentu, itu dilakukan jika kita mau sama-sama bangkit dari keterpurukan ini. Tetep semangat! Saatnya kita mendapatkan pendidikan yang mendidik. Bukan yang “membodohi”. Kita butuh pendidikan yang menjadikan orang berani berkata benar sesuai apa yang dipahaminya, bukan malah membuat takut bersuara dan memiliki pendapat yang benar.

Adakah pendidikan yang mendidik itu? Ya.! Yakni ketika Islam dipahami sebagai ideologi, ketika Islam dipahami sebagai akidah dan syariat sekaligus. Dunia dikejar, akhirat diraih. Keren kan? So, mari tunjukkan bahwa Islam bisa menyelesaikan problem yang telah dibuat oleh kapitalisme-sekularisme selama ini.
Ayo, ngaji lagi dan terus ngaji!!
 

Dalam islam tujuan pendidikan Yakni, mencetak manusia yang berakal dan berpikir atas dasar Islam dan membentuk jiwa manusia dengan meletakkan seluruh kecende­rungannya atas dasar Islam. Ini bisa terwujud kalo peserta didik, akalnya dipenuhi oleh pengetahuan-pengetahuan Islam, en nggak cuma difokuskan kepada ilmu umum saja. Itu sebabnya, dalam sistem pendidikan Islam, negara akan memprioritaskan ilmu aga­ma ketimbang ilmu umum untuk dipelajari. Meski demikian, nggak berarti ilmu umum jadi “warga’ kelas dua”. Tapi berjalan beriringan.

Sistem pendidikan islam mendorong kaum muslimin untuk menjadi orang yang berilmu, karna islam menegaskan akan meninggikan derajat orang yang beriman dan yang berilmu. Allah Swt. berfirman (yang artinya): “…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Mujâdalah [58]: 11)

Khusus dalam bidang pendidikan nih, menurut Islam, sekolah diposisikan sebagai sarana pertama untuk mengenalkan Allah Swt., akidah Islam, dan sistem hukum Islam, serta mendidik siswa agar paham dan mengerti praktik sistem hukum Islam. Sebab, Islam bukan sekadar ajaran ritual, melainkan sistem hidup yang bersifat ideologis dan politis. Setelah itu, barulah sekolah ditempatkan sebagai wahana untuk menuntut ilmu, sains, dan teknologi untuk memperoleh manfaat dari hasil-hasil temuan dan produk akal manusia berupa industri dan sains.

Dengan demikian, tujuan pendidikan dalam Islam adalah membentuk manusia yang beriman, berilmu, dan tentu saja pandai menghiasi kehidupannya dengan amal shaleh.  Kalo sekarang? Kapitalisme menggerus kepribadian kita: akhlak yang rusak, termasuk kualitas penguasaan ilmu pengetahuannya yang kurang bagus. Jadi, kalo masih banyak pelajar yang nggak lulus UN, tentu kesalahan bukan cuma pada pelajar tersebut, tapi ideologi yang mengatur kehidupan ini yang wajib disalahkan. Itu sebabnya, mending “buang” aja Kapitalisme, ganti dengan syariat Islam.

Kalo pengen seperti di masa kejayaan Islam, saat Khilafah Islamiyah masih berdiri, mari kita perjuangkan tegaknya ‘rumah’ milik kita itu. Yuk, kampanyekan penerapan Islam sebagai ideologi negara. Tentu, itu dilakukan jika kita mau sama-sama bangkit dari keterpurukan ini. Tetep semangat! Saatnya kita mendapatkan pendidikan yang mendidik. Bukan yang “membodohi”. Kita butuh pendidikan yang menjadikan orang berani berkata benar sesuai apa yang dipahaminya, bukan malah membuat takut bersuara dan memiliki pendapat yang benar.

Adakah pendidikan yang mendidik itu? Ya.! Yakni ketika Islam dipahami sebagai ideologi, ketika Islam dipahami sebagai akidah dan syariat sekaligus. Dunia dikejar, akhirat diraih. Keren kan? So, mari tunjukkan bahwa Islam bisa menyelesaikan problem yang telah dibuat oleh kapitalisme-sekularisme selama ini.
Ayo, ngaji lagi dan terus ngaji!!

Artikel Terkait by Categories



Widget by Uda3's Blog
Bagikan


G
u
e
s
t


B
o
o
k
;
Mw Guest Book yg Seperti ini..??
Klik di Membuat Show Hide floating Guest Book



You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.

Banner SMA PESAT

Banner SMA PESAT

Asmaul Husna


Hadits Shahih Al Bukhari